Pesan Terakhir Ayah


 Nduk " Jangan jadi Suminten Edan" 


Malam ini, aku tidak perlu siapkan makan malam, kesempatan aku menikmati langit, meski mas bintang tidak ada, karena angin membelai wajah membuat nyaman. 


Hingga teringat masa terakhir ketemu alrm. Papi di depot soto ayam mama sriana terminal Madiun. "Papi... mau ke mana, kok tidak mampir ke depot." Sapaku sore itu.


"Kamu siapa to, kok panggil aku papi?" Ujar Papi sambil mengamati wajahku mengingat.


Wajah papi saat itu putih bagai kapas, tak seperti biasanya," Aku Titin, papi. Ayuk mampir depot makan soto dulu." 


Papi mengikutiku dari belakang, lalu duduk dekat meja kasir, "Tin.. aku ingin makan soto terakhir racikan kamu." Pinta papiku.


Aku buatkan, tanpa ada pikiran curiga, karena memang aku tidak tinggal dengan ayahku, meski kita satu kota di Madiun. Aku tinggal di asrama sambil bantu di depot mama Sriana supaya dapat uang buat bayar sekolah. 


"Nduk.. firasat papi, kamu nanti akan hidup di tempat jauh, bahkan akan jauh dari keluarga, jadilah wanita kuat, kalau dalam pewayangan jadilah Srikandi, jadilah Gatot koco meskipun perempuan, jadilah seperti Arjuno menyikapi masalah, tapi ojok jadi suminten edan meski banyak ujian." Pesan papi sambil menikmati soto racikanku.


"Ahh papi ... Ada2 saja, memang papi mau kemana?" Trus papuh Harun habis ketabrak gimana khabarnya?"


"Papuh Harun baik, Nduk... Papi pamit Yo .. papi mau tanggapan ketoprak lama banget, jaga hidupmu meski sendirian di dunia." 


"Papi jangan mabuk2an terus," pesanku.

"Papi tidak akan mabuk selamanya." Jawab papi. 


Setelah papi menghabiskan teh manis, bangkit dari duduknya. "Mama Sriana dimana?" 


"Tuh... Lagi tidur, habis minum obat darah tinggi, langsung tidur." 


'Salam Yo... Sing ati2, boleh aktif di kesenian ketoprak, tapi sekolah nomer satu, nduk sepahit apapun ujian hidupmu, ojok nangis neng ngarepe menungso, nangis o neng sing gawe urep." Pesan terakhir lalu cium dan tiup  tepat di ubun2 ku tiga kali dan pergi.


Ke esoknya seperti biasa pagi sekolah di STM Gamaliel Madiun, siang hari bantu di depot, sore di asrama alkitab. Sepulang sampai rumah, telepon rumah berdering,"Tin.. pulango rumah Mbah wir, Citarum, ada penting, suara pak lek Tomo. 


Naik sepeda federal laki2 ngebut, sikap tomboyku kumat kalau  ada hal penting, naik sepeda ugal2an. 


Tiba rumah Citarum, halaman rumah terang benderang, kursi besi berjejer rapi, tetangga kumpul, bendera tanda ada yg meninggal tertancap di bawah pohon mangga.


"Gedubrakkk..! Sepeda aku lempar sembarang tempat, kakiku lari menuju pintu rumah.


Tepat depan pintu ruang tamu dalam tampak kaki Mbah Putri duduk di kursi roda, lalu siapa yang meninggal, aku masuk, terlihat Papoh Harun duduk dekat mayat terbujur kaku.


Aku mendekat, saat di buka jarik penutup terlihat rambut papi, yah papiku yang selalu mendongeng tentang cerita wayang saat aku kecil.


'Brruuuukkkkk....!" Tubuh lemas mata kabur. Diam dalam alam asing.


Happy velly, 17 Okt 2023

Tidak ada komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum Hello Perkenalkan nama asli saya Agustin Kurniawati kelahiran kota Madiun. Biasa dipanggil Shima atau Ilma sementara ini tinggal di Hongkong. Hobby saya traveling, blusukan di pasar bisnis tradisional. Suka kuliner dan penikmat Caffe. Saya senang di ajak bekerja sama review produk, terutama dunia kuliner, fashion dan tempat wisata terutama di Hongkong. Mau kerja sama content writer atau placement, okay juga ya. Sangat terbuka ingin di review via Facebook, Blogger, Instagram, Twitter maupun TikTok, bagaimana? Lengkap kan..! Bagi ingin bertanya bisa kontrak WA. +852-98711677 atau via e-mail : shimalee77@gmail.com Terima kasih. Semoga bisa bekerja